Siapa yang tidak ingin sehat terus? Kesehatan sangat penting! Ada banyak hal yang perlu dilakukan untuk memastikan kesehatan Anda tetap prima. Makanlah makanan bergizi, hindari rokok dan alkohol, cukup tidur dan cukup berolah raga. Jangan biarkan pekerjaan membuat Anda berantakan: masalah boleh bikin sakit kepala, tapi jangan sakit hati. Karena sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang stress cenderung mengalami penyakit lebih berat.
Sayangnya, kesulitan yang menekan nampaknya tidak akan berkurang, malah semakin menjadi-jadi. Dengan keadaan seperti hari-hari ini di Jakarta, kelihatannya kemacetan di jalan raya dapat merusak kesehatan manusia dan merugikan sekali -- jumlah kerugiannya diprediksi hingga trilyunan! Ini bukan biaya yang dikeluarkan langsung oleh Pemerintah, melainkan sesuatu yang harus ditanggung oleh masyarakat. Jika Anda tinggal di Jakarta, mungkin Anda sendiri harus menanggungnya.
Jadi, singkat kata, hidup kita semakin beresiko kena penyakit yang mungkin membuat kita terpaksa harus masuk rumah sakit. Kalau hanya dirawat ringan tidak terlalu masalah. Bagaimana kalau harus dioperasi?
Hari ini memang kita sehat. Tetapi siapa yang dapat memastikan bahwa di waktu yang akan datang kesehatan itu tetap terjaga? Masalahnya, biaya kesehatan juga bukannya berkurang, malah bertambah semakin tinggi. Rumah Sakit menjadi semakin modern, peralatan semakin canggih, kamarnya semakin nyaman, dan biayanya meningkat dengan cepat. Sebuah estimasi mengatakan bahwa kenaikan biaya pelayanan kesehatan di Indonesia mencapai 10% per tahun.
Apa artinya jika terjadi kenaikan biaya kesehatan sebesar 10% per tahun?
Begini: coba saja hitung dengan rumus bunga majemuk. Asumsinya: selama 10 tahun, kenaikan biaya kesehatan senantiasa 10% per tahun. Kalau hari ini biaya pembedahan adalah Rp 25 juta, maka 10 tahun lagi pembedahan penyakit yang sama (tentu dengan peralatan yang berbeda canggihnya) berbiaya kira-kira Rp 64 juta.
Itu adalah hitungan yang mengasumsikan kenaikan flat, tetap. Dalam prakteknya, kenaikan tidak tetap begitu rupa, namun biasanya didorong oleh suatu hal seperti investasi baru. Kadang hal itu tidak langsung berhubungan, seperti perubahan interior kamar rumah sakit, di mana renovasinya menghabiskan banyak biaya yang dibebankan kepada pasien. Jadi di tahun itu kenaikannya mungkin lebih dari 10%, di atas rata-rata. Coba hitung berapa biayanya!
Jadi semakin penting artinya orang harus menjaga kesehatan, tapi hanya menjaga saja bisa jadi sumber masalah. Begini: justru karena terbiasa tidak sakit, orang tidak mengantisipasi beban biaya rumah sakit yang timbul. Selama bertahun-tahun orang sehat selalu hanya datang ke RS untuk menjenguk, namun ketika dirinya sendiri harus menjadi pasien, orang terkejut menghadapi biayanya. Banyak yang masih berpikir bahwa biaya rumah sakit itu rendah -- mungkin sesuai dengan apa yang diingatnya, tanpa tahu bahwa sudah ada kenaikan-kenaikan.
Apakah Anda sudah mempunyai Asuransi Kesehatan? Bagus! Itu berarti Anda memang peduli dan berusaha mengantisipasi biaya kesehatan. Hanya, berapa lama dana perlindungan itu efektif untuk mencukupi biaya yang timbul? Kita tahu bahwa yang terbaik adalah membuat antisipasi sejak diri kita sehat, membuat asuransi kesehatan ketika kita berada dalam keadaan prima. Kemudian, jagalah kesehatan sebaik-baiknya -- selama mungkin kita berusaha untuk tidak perlu masuk RS. Tapi nanti, kalau sudah lebih tua dan penyakit tidak bisa dihindari, kita bisa masuk RS dan biayanya ditanggung asuransi kesehatan.
Nah, ternyata ketika hari naas itu tiba, banyak orang terkejut melihat asuransi kesehatan yang sudah dimiliki bertahun-tahun itu ternyata membatasi biaya bedah dan dokter, dan ternyata perlindungan yang ada sama sekali tidak memadai. Bertahun-tahun tidak pernah klaim, tapi begitu dibutuhkan justru pertanggungannya tidak cukup!
Di sinilah keunggulan penawaran dari Health Protector Plus Rider. Kalau ada yang bertanya, "apa sih hebatnya asuransi kesehatan ini dari yang lain?" Sadarilah bahwa hanya rider ini yang memberikan solusi lengkap untuk mengantisipasi masalah kesehatan, paling tidak sampai 10 tahun mendatang. Karena Health Protector Plus memberikan penggantian sesuai tagihan atas biaya pembedahan dan dokter, satu untuk dokter umum dan satu lagi untuk dokter spesialis yang berkunjung sehari sekali. Perlindungan kesehatan ini juga memberikan penggantian bedah pulang hari, sesuai tagihan.
Tentang sesuai tagihan ini, ada yang menunjukkan, bukan sesuatu yang baru. Sebelumnya ada asuransi kesehatan (dari asuransi umum) yang juga memberikan perlindungan sesuai tagihan. Jadi, mungkin Health Protector hebat dibandingkan dengan asuransi jiwa lain, tapi apa hebatnya dibandingkan dengan asuransi kesehatan umum lainnya?
Mari kita lihat: asuransi kesehatan umum berjangka waktu 1 tahun. Setiap tahun harus diperbaharui, dan menjadi semakin sulit ketika usia menjadi semakin tua walaupun tubuh tetap sehat walafiat. Orang mempunyai data statistik tentang berapa banyak orang tua yang menderita penyakit. Karena itu, asuransi kesehatan umum tidak dapat diandalkan untuk memberikan perlindungan jangka panjang, apalagi sampai usia 75 tahun!
Kenyataan bahwa Health Protector Plus Rider disertakan dalam SequislinQ Protector Plus memberikan nilai tambah lain. Sekarang biaya rider diambil dari hasil investasi, di mana tingkat pengembalian investasinya telah terbukti tinggi selama produk ini diluncurkan, jauh lebih tinggi daripada bunga bank. Kalau Anda perhatikan rumus bunga majemuk, tentu Anda mengerti bahwa selisih bunga bukan dihitung secara linear melainkan secara eksponensial, menutupi biaya yang dibutuhkan.
Dalam istilah yang lebih sederhana: dalam jangka panjang, hasil investasinya cukup untuk menutupi semua biaya kesehatan. Di ujung periode tertentu (misalnya 10 tahun), orang dapat mengambil kembali semua dana yang sudah dikeluarkan plus bunganya. Artinya: perlindungan kesehatan menjadi GRATIS selama periode itu!
Saya katakan, itulah Health Protector Power! Tentu saja, paling baik adalah tetap sehat sampai ajal menjelang, tetapi kalau tidak bisa, kita tahu bahwa perlindungan itu tersedia dengan baik sampai tua.
Sukses!
Donny A. Wiguna