Sebutkan satu hal yang paling mungkin menggagalkan rencana keuangan jangka panjang. Apa, coba?
Kebanyakan orang merasa cemas, bahkan ketakutan, uangnya hilang dibawa kabur pengelola. Tapi, ini sebenarnya adalah tentang pengawasan; semakin baik pengawasannya, semakin terjaga pula perusahaannya dari kemungkinan kriminal seperti itu. Dari semua perusahaan investasi yang terbukti menipu, tidak ada satu pun yang di bawah pengawasan Bapepam-LK. Dari semua yang diawasi Bapepam-LK, banyak yang ditutup karena tidak bagus pengelolaannya tapi tidak ada satu pun yang kabur!
Ada yang merasa takut karena hasil investasinya tidak dijamin. Betul, ini adalah pemahaman yang tepat. Memang hasil investasi tidak dijamin, tak ada satu pun yang dapat memastikan berapa persen pertumbuhan (atau penurunan) kinerja investasi besok. Apalagi tahun depan! Namun, kita bisa melihat siapa orang yang mengelola investasi. Seperti apa profesionalisme yang mereka miliki? Seperti apa kemampuan analisa yang tersedia? Memang kita tidak dapat mengatakan bahwa mereka tidak pernah kalah, tapi kita tahu bahwa dengan profesional, orang bisa lebih sering menang daripada kalah.
Yang orang jarang pikirkan, dan dengan sendirinya jarang merasa cemas, adalah satu hal yang paling sering menggagalkan rencana investasi jangka panjang dari segala produk investasi yang ada. Bukan pemerintah, bukan perusahaan, dan bukan agen-agen... melainkan Sang Investor, itulah dia! Ternyata musuh terbesar rencana investasi adalah si investor itu sendiri!
Mengapa begitu? Ada beberapa hal yang terjadi pada diri investor:
1. Lack of Planning. Sang investor ternyata tidak membuat perencanaan yang jelas dan pasti akan tindakan/ keputusan investasinya. Berinvestasi tanpa rencana yang jelas adalah seperti mengendarai mobil tanpa tujuan; bisa melaju dengan kecepatan tinggi, tapi hanya berputar-putar di tempat, menghabiskan energi dan waktu.
2. Menabung terlalu sedikit. Sang investor hanya bersedia menabung dari uang sisanya, dari "uang untuk dilupakan" yang mungkin merupakan hal receh dalam hidupnya. Bagaimana pun juga, dalam investasi berlaku hukum tabur - tuai: apa yang ditabur seseorang, itu juga yang dituainya. Kalau orang hanya berani menabur hal-hal kecil dan receh, bukankah ia juga tidak dapat berharap lebih dari sesuatu yang kecil dan tidak berarti ketika kelak dibutuhkan?
3. Menarik terlalu cepat. Banyak investor memulai dengan keraguan akan hasil investasi. Mereka mulai dengan mencoba-coba, untuk merasa senang karena ternyata hasilnya melebihi yang diharapkan. Setelah tahu bahwa hasilnya bisa sebesar INI, mereka lalu menambahkan lebih banyak investasi. Baru sebentar saja, begitu melihat hasilnya cukup banyak, mereka terus mengambil semua karena tidak sabar ingin membelanjakan hasil investasi yang menyenangkan.
4. Melupakan perencanaan jangka panjang. Berapa banyak investor yang benar-benar membuat rencana jangka panjang? Berapa banyak yang dengan serius memikirkan rencana pensiun dan warisan untuk dibagikan? Tidak banyak. Yang lebih sering, orang membuat rencana jangka pendek, seperti rencana sekolah anak, rencana membeli kendaraan, atau membeli properti. Lupa bahwa setiap orang mempunyai kebutuhan jangka panjang yang tidak mungkin diabaikan.
5. Menabung bunga kecil untuk jangka panjang. Ini kebiasaan investor di Indonesia: sementara mereka masih khawatir dengan pilihan investasi, nyatanya mereka menabung di tempat berbunga kecil dalam jangka panjang. Katanya mencari rasa aman! Padahal, bunga kecil tidak membuat suatu tempat investasi jadi lebih aman. Sebaliknya, bunga kecil --lebih kecil dari inflasi-- memastikan adanya resiko kehilangan nilai riil dari investasi. Tabungan harian yang berbunga kecil dengan biaya administrasi yang besar menjamin orang akan mengalami kerugian ketika menabung untuk hari depan.
6. Menabung bunga besar untuk jangka pendek. Ini adalah sifat 'berjudi' yang tersembunyi dibalik para investor, di mana kita sudah tahu: lebih banyak penjudi yang kalah daripada yang menang. Investasi yang fluktuatif tidak dapat diprediksi untuk jangka pendek, akibatnya seringkali mengejutkan. Berapa banyak modal yang lenyap dalam semalam karena aktivitas investasi jangka pendek di instrumen yang fluktuatif? Satu kegagalan dapat berarti rusaknya masa depan, karena kehilangan seluruh modal awal yang ada.
Kesalahan-kesalahan investor bukan hal yang asing, dan kita melihat banyak akibatnya. Dalam hal investasi itu dilakukan bersamaan dengan perlindungan finansial, kegagalan investasi menyebabkan berhentinya perlindungan finansial yang dibutuhkan. Padahal, masa depan tetap akan datang. Pasti akan tiba.
Ada dua hal yang pasti dalam hidup manusia: (1) Manusia pasti menjadi semakin tua, dan (2) jika manusia tidak menjadi makin tua maka ia pasti meninggal.
Apakah untuk hal-hal yang pasti, orang dapat bersandar pada sesuatu yang mempunyai suatu tingkat resiko, betapapun tingkat resiko itu amat amat sangat kecil? Kita semua, yang telah menjadi orang yang produktif, mempunyai suatu nilai ekonomi untuk kita lindungi, karena kita bertanggung jawab untuk mengantisipasi resiko yang dapat terjadi. Hitunglah berapa yang kita pertaruhkan, seandainya nilai ekonomi itu sudah sedemikian besar sedangkan perlindungan yang ada tidak memadai!
Untuk mendapatkan perlindungan yang PASTI, orang membutuhkan asuransi jiwa seumur hidup yang murni, terlepas dari investasi atau tabungan. Sayangnya, kebanyakan asuransi jiwa seumur hidup hanya memberikan kepastian ketika musibah terjadi, ketika kematian datang atau umur terlalu tua. Itu hanya satu sisi kepastian, yaitu pasti meninggal. Bagaimana dengan sisi kepastian lain, yaitu pasti menjadi tua dan masuk masa pensiun?
Di Sequis Life, yang juga dapat diperoleh melalui RePro Agency, ada sebuah produk asuransi jiwa seumur hidup yang memberikan kedua sisi kepastian ini. Jika diperbandingkan, rasanya belum pernah ada produk asuransi yang sedemikian baiknya! Produk ini bernama: Retirement Life Plan, sebuah jaminan perlindungan yang pasti akan hari tua, baik hidup maupun meninggal.
Retirement Life Plan memberikan perlindungan asuransi yang pasti, sama sekali tidak tergantung pada investasi naik atau turun. Masa Pembayaran Preminya dapat dipilih dari 4 pilihan: 5, 10, 15, dan 20 tahun, tergantung usia masuknya. Orang juga memilih kapan mau pensiun: umur 55, 60, atau 65?
Inilah yang terjadi pada saat usia pensiun tiba: Retirement Life Plan memberikan 100% Uang Pertanggungan pada saat masuk usia pensiun. Bukan usia 100 tahun ketika sudah uzur dan tidak lagi dapat menikmati dana yang diterima! Setelah memasuki masa pensiun, perlindungan tetap berjalan sampai usia 100 -- jika meninggal akan menerima 100% UP, demikian pula jika sampai usia 100. Selain UP yang pasti, masih ada bonus: Death Terminal Bonus (jika meninggal setelah tahun polis lebih dari 9) dan Maturity Terminal Bonus (jika tetap hidup sampai usia 100 / akhir kontrak). Tentu saja, namanya bonus tidak dijamin.
Bagaimana jika orang tersebut meninggal sebelum usia pensiun? Jika meninggal sebelum usia pensiun, maka uang pertanggungan yang diberikan adalah 200% UP Dasar. Perhatikan: kebanyakan asuransi benar-benar bermanfaat sebelum usia pensiun, karena saat itu orang masih amat produktif. Jadi, Retirement Life Plan bisa dihitung dengan UP hanya separuh dari yang dibutuhkan! Tentu ini akan mengurangi beban premi yang perlu dibayarkan.
Untuk mendapatkan manfaat terbesar, caranya tidak susah: atur agar ada cukup banyak waktu antara akhir pembayaran premi dengan usia pensiun. Kalau bisa, atur agar selisih waktunya lebih dari 10 tahun. Kepastian yang diberikan produk ini membuatnya menguntungkan nasabah, juga menguntungkan para konsultan keuangan -- kita.
Jadi, tambah lagi satu yang kita tawarkan: Retirement Life Plan
Take Off To Infinity!
Donny A. Wiguna